Rabu, 28 November 2012
Sampah Ngantang, Siapa Yang Bertanggung Jawab ?
Oleh Wong Ngantang - Rabu, November 28, 2012 | Berita Ngantang | 4 comments
Masalah sampah sepertinya diremehkan oleh masyarakat Ngantang. Mungkin bisa
dihitung dengan jari orang-orang yang peduli tapi hanya “coment” dan TIDAK berbuat apa – apa untuk mengatasinya. Dengan sikap
yang acuh tak acuh itupun, mereka masih saja membuang sampah, terutama sampah rumah
tangga atau mungkin sisa-sisa pembuangan di pasar, langsung di pinggiran sungai,
kebun-kebun belakang rumah, sudut-sudut daerah serta tempat-tempat yang luas
yang “bisa dipakai” untuk membuang sampah dengan leluasa.
Tak tanggung-tanggung sampah yang dibuang seperti tumpukan harta yang telah
dikumpulkan berminggu-minggu lalu di buang seenaknya seperti membuang hajatnya
sendiri tanpa berfikir. Akibatnya terhadap lingkungan seperti pencemaran udara
yang ditimbulkan seperti mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas gas
beracun, penyakit seperti kolera, disentri, tipus, diare, dan malaria yang
disebabkan oleh binatang-binatang penyebar penyakit seperti tikus, nyamuk dan
bakteri petogen ( penyebab penyakit ). Belum lagi penyumbatan saluran air dan
banjir karena sampah-sampah yang di buang di sungai. Lihat saja Bendungan Selorejo Ngantang yang terkenal dengan keindahannya tapi di sisi yang tak
terduga banyak hantaran dan pinggiran sungainya yang penuh dengan pembuangan
sampah, bahkan tak jarang ada pencari sampah yang sampai tinggal di pembuangan
sampah tersebut untuk sekedar mencari nafkah dari tumpukan-tumpukan sampah
tersebut.
Begitu hebatnya sampah di Ngantang. Lalu siapa yang bertanggungjawab?
Tidakkah pemerintah setempat prihatin? Atau malah membiarkannya? Atau bahkan
hanya diam saja? Bagaimana dengan kesadaran warga Ngantang sendiri? Bukankah
internet sudah masuk desa? Lalu tidak adakah para pemuda Ngantang yang bisa
mencari cara untuk mengatasinya? Itu lebih baik dari pada hanya diam saja.
Banyak pertanyaan yang menghinggapi masalah sampah ini, tetapi tak ada solusi
bahkan tanggapan tentang masalah ini. Kalau memang benar-benar sigap, tentu
pemerintah Ngantang akan segera menyelesaikan masalah tersebut tanpa menunggu
kritikan-kritikan seperti ini.
Jika
Ngantang memang ingin lebih maju lagi, tentu jangan hanya bidang pariwisata yang
“baik-baik” saja yang di ekspose ! Urusi
juga tentang masalah lingkungan yang tak kunjung usai ini. Apa gunanya jika
Ngantang memiliki SDM yang cukup berkualitas tapi untuk mendaur ulang sampah
saja harus berfikir 1000x dan memilih tidur dari pada melakukanya, padahal itu demi
kesejahteraan bersama. Yahh, untuk masalah ini kita harus berdoa dan berusaha
untuk mengatasinya. Bukan hanya solusi yang di temukan, tapi juga tindakanya.
Sehingga Ngantang tak hanya dapat menjadi kecamatan yang menarik di bidang
kepariwisataan, budaya dan agamanya tetapi juga lingkungannya yang bersih dan
sejuk. (Suci Yanik – ngantang.com)
Related Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sayang kang, Lek Sakeman ( Ngadirejo ) wis tilar ndoyo beliaunya dapat julukan pahlawan kebersihan desa ngadirejo. Kalau beliau masih ada pasti masalah sampah itu akan teratasi.
BalasHapusIya bisa jadi begitu...
Hapusualah
BalasHapuslaju malah sampah e di kilekno nang jorongan
T.T
mburi umah Q,, kalen alih fungsi dadi joglangan,,,
BalasHapusnek udan mbumpeti....