Kali ini ngantang.com akan membahas kehidupan malam hari di pusat kota Ngantang, tentunya di Pasar Ngantang. Jumlah penduduk Kecamatan Ngantang yang sejatinya tidak bisa dikatakan sedikit tetapi juga terlalu banyak jika harus dibilang sedikit membuat roda perekonomian di pusat kota Ngantang berputar cepat. Pasar Ngantang yang tahun 1980-an hanya ramai mulai jam 03.00 sampai 12.00 sekarang mulai ada pergeseran. Pergeseran itu bukan merupakan hal negatif, tetapi antara jam 18.00 sampai 21.00 Pasar Ngantang menjadi ramai penjual dan pembeli lagi. Kompleksitas kehidupan di Ngantang adalah faktor utama pergeseran tersebut. Seiring adanya Pabrik Rokok dan banyaknya macam profesi masyarakat Ngantang membuat tidak sempatnya sebagian warga Ngantang untuk pergi ke pasar saat pagi hingga siang hari.
Hasil survey dari observasi tim ngantang.com beberapa hari terakhir menunjukkan angka yang mengejutkan. Yaitu tentang jumlah kendaraan bermotor yang menuju Pasar Ngantang pada jam 18.00 hingga 21.00 . Angka dari hasil survey dalam tiga jam itu mencapai angka 3 hingga 12 kendaraan roda dua per menit dan 1 hingga 2 kendaraan roda empat per 10 menit. Ini perhitungan saat cuaca tidak hujan dengan menghitung arah kendaraan satu arah yaitu arah Pasar Ngantang, tidak termasuk arah kebalikannya. Jika di kalkulasi lebih mendetail lagi itu berarti ada sekitar 540 hingga 2.160 kendaraan roda dua yang menuju Pasar Ngantang dan 18 hingga 54 kendaraan roda empat yang berlalu lalang. Bukankah itu angka yang fantastis untuk sebuah kampung kecil di tengah hutan seperti Kecamatan Ngantang ?
Sekarang kita pasti akan bertanya dalam hati, berapa jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Ngantang ? Lalu berapa jumlah unit kendaraan bermotor yang sudah terbeli warga Ngantang ? Berapa liter BBM yang terpakai setiap hari ? Jika malam hari seramai itu, bagaimana keadaan Pasar Ngantang di pagi hari ? Ingat, itu hanya wilayah di sekitar Pasar Ngantang, bukan termasuk wilayah Kidul Konto. Perlu anda ketahui juga bahwa survey ini tidak dilakukan hari Sabtu dan Minggu, karena hari Sabtu dan Minggu kepadatan lalu lintas di malam hari ini bisa 50% atau bahkan 150% lebih padat. Sehubungan dengan semua itu, tentunya kampung seperti Ngantang akan 10 kali lebih ramai sewaktu Hari Raya Lebaran dan selalu ada tradisi macet dalam kampung.
Sekarang kita akan tahu mengapa kecamatan kita bisa disebut kecamatan yang mandiri dibandingkan kecamatan yang lain di Kabupaten Malang selain karena banyaknya tempat umum di setiap titik Ngantang dan selepas dari adanya Waduk Selorejo. Walau bagaimanapun itu, malam hari tetap menjadi pilihan waktu yang tepat untuk pergi ke pasar buat sebagian warga Ngantang. Malam hari sekarang tidak hanya dihabiskan di rumah bersama keluarga, tetapi juga untuk jalan jalan, belanja kebutuhan sehari hari dan tentunya untuk mencari nafkah bagi semua penjual baik itu penjual sembako, makanan siap makan ataupun penjual kebutuhan yang lain yang sudah merelakan malam harinya untuk tetap berjualan. (Bayu Eswe-ngantang.com)
Foto : Rendra Hananta
Lokasi : Pasar Ngantang
0 komentar: