Joko ialah anak seorang
pedagang durian di Ngantang. Ia terpaksa putus sekolah selepas SMP dikarenakan
ia harus membantu orang tuanya berjualan durian. Maklum, dengan ayah yang
seorang pedagang durian kecil-kecilan serta ibu yang buruh cuci tak mungkin
untuk membiayainya melanjutkan ke jenjang SMA. Jangankan untuk bersekolah,
setiap hari mereka was was apakah akan dapat membeli makanan atau tidak. Oleh
karena itu, akhirnya Joko dengan terpaksa harus merelakan impiannya melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Durian yang dijualnya sebenarnya
adalah buah dari pohon durian keluarga yang ada di belakang rumahnya. Walaupun
begitu, menurut Joko durian dari pohon keluarganya ini memiliki rasa yang lebih
enak daripada durian-durian yang dijual oleh pedagang lainnya. Sayangnya, lapak
penjualan durian Joko masih sepi pembeli.
Suatu hari datanglah
seorang pembeli. Dengan wajah sedikit lesu, ia membeli dua buah durian, satu
untuk dimakannya di tempat, satu untuk dibawa pulang. Karena penasaran Joko
mencoba mengajak pembeli itu untuk mengobrol. Dengan tak bersemangat pembeli,
yang ternyata bernama Krisna, itu menceritakan masalahnya. Ternyata ia baru
saja di-PHK oleh perusahaanya karena perusahaannya terancam gulung tikar.
Sambil memakan durian ia terus bercerita, sebenarnya ia membeli durian ialah
untuk menghibur diri serta mencari cara agar istrinya tidak marah karena ia
di-PHK. Karena terbawa suasana, akhirnya Joko pun menceritakan masalahnya juga.
Mulai dari beban keuangan keluarga sampai penjualan durian yang sepi peminat. Ia
pun menceritakan tentang impiannya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang
yang lebih tinggi.
Krisna yang ternyata
menyukai rasa durian Joko mencoba menawarkan kerja sama untuk berdagang durian
di kota. Menurutnya penjualan durian di kota akan lebih menguntungkan, apalagi
durian Ngantang yang dijual Joko memiliki rasa yang lebih enak dari durian yang
biasa ia temui di pusat perbelanjaan di kota.
Tanpa pikir panjang, Joko
yang tertarik dengan tawaran tersebut langsung setuju untuk bekerja sama.
Krisna yang semula lesu, kini wajahnya dipenuhi semangat untuk berwirausaha.
Mereka segera berdiskusi untuk menentukan rencana apa saja yang akan diambil
agar usahanya dapat sukses. Tak perlu waktu lama, mereka telah memutuskan
untuksegera mempersiapkan hal hal yang diperlukan dan akan bertemu lagi satu
minggu kemudian untuk memulai berdagang di kota.
Singkat kata, Joko dan
Krisna telah selesai mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
berdagang durian di kota. Joko dengan durian duriannya serta Krisna yang telah
selesai membuat lapak jualan di kota. Mereka bertemu kembali di rumah Joko.
Setelah meminta restu dari orang tuanya serta dengan uang seadanya, Joko
akhirnya pergi bersama Krisna untuk berdagang durian di kota.
Di kota, Joko tinggal bersama dengan keluarga Krisna yang dengan senang hati menerimanya. Dengan persiapan yang matang, mereka segera membuka lapak dagangan durian. Ternyata perhitungan Krisna memang tepat. Berkat keuletan dan kegigihan mereka berdua, dalam waktu singkat, mereka telah memiliki pelanggan dari penjuru kota. Mereka berdua akhirnya menjadi pedagang durian yang sukses. Krisna tak lagi mengkhawatirkan pekerjaan dan keluarganya lagi, keluarga joko tidak kesulitan keuangan lagi serta Joko dapat melanjutkan pendidikannya. (Iqbal Iko – ngantang.com)
Di kota, Joko tinggal bersama dengan keluarga Krisna yang dengan senang hati menerimanya. Dengan persiapan yang matang, mereka segera membuka lapak dagangan durian. Ternyata perhitungan Krisna memang tepat. Berkat keuletan dan kegigihan mereka berdua, dalam waktu singkat, mereka telah memiliki pelanggan dari penjuru kota. Mereka berdua akhirnya menjadi pedagang durian yang sukses. Krisna tak lagi mengkhawatirkan pekerjaan dan keluarganya lagi, keluarga joko tidak kesulitan keuangan lagi serta Joko dapat melanjutkan pendidikannya. (Iqbal Iko – ngantang.com)
0 komentar: