<<BACK
Sabtu, 15 Januari 2061 jam 12.15. rumah Alan
Sambil
bersitirahat setelah perjalanan dari sekolah. Ayah dan Bunda Alan mengobrol
dengan Sesil dan Siska atau yang mereka kenal dengan nama Rika dan Indra
tentang banyak hal, termasuk tentang cowok mereka. Obrolan itu berlangsung
hingga setengah jam lebih. Bunda Alan dulu memang menganggap mereka seperti
anak sendiri. Karena kadang Bunda Alan yang menyuapi mereka berdua sekaligus
Alan dengan satu piring besar, kadang juga Bunda Alan yang mandiin mereka
berdua.
Setelah
banyak mengobrol, orang tua Alan pun memberi kesempatan mereka untuk melakukan
pekerjaannya sebagai anak muda, yaitu bereksplorasi. Mereka bergegas masuk kedalam
studio yang masih sangat leluasa meskipun sudah dimasuki 6 orang. Rencana
mendirikan band ini seakan di ditakdirkan langit dan bumi, karena tadi pagi
mereka mendapatkan informasi tentang acara Pentas Seni Sekolah yang akan
dilaksanakan setelah Ujian Semester. Dalam acara itu setiap kelas wajib
menampilkan 1 atau 2 penampilan.
“Ayok
mulai.” seru Rani penuh semangat sambil duduk siap menonton aksi teman
temannya.
“Lagu
apa ?” Tanya Siska.
“Setia,
kan kemaren udah kita nyanyiin bersama.” Kata June lalu menoleh ke Alan dan
Achi.
“Boleh,
Siska dan Sesil bisa kan ?” Tanya Alan.
“Ntar
kita ikutin aja, tapi kita tahu lagunya kok.” jawab Sesil pelan.
Intro
lagupun dilantunkan Achi dengan piano diiringi background lembut dari suara
biola Siska begitu menghidupkan suasana sebelum bait pertama dinyanyikan.
deras
hujan yang turun
mengingatkanku
pada dirimu
aku
masih disini untuk setia
selang
waktu berganti
aku
tak tahu engkau dimana
tapi
aku mencoba untuk setia
Reff:
sesaat
malam datang menjemput
kesendirianku
dan
bila pagi datang ku tahu
kau
tak di sampingku
aku
masih di sini untuk setia
Sebelum
putaran kedua lagu itu, irama intro terdengar semakin kompleks dengan harmonica
Sesil yang turut mengisinya, Reff kedua Sesil dan Siska ikut menyanyi dengan
mata berkaca - kaca menatap Alan yang juga sangat menjiwai lagu itu. Sesil dan
Siska mengambil nada suara satu dan dua, sehingga terdengar sangat harmonis,
tetapi di bait paling akhir yang memang di ulang tiga kali, June mengganti
lirik lagunya. “Aku masih di Ngantang untuk setia”
Serentak
suasana haru itu pun terpecah menjadi suasana penuh canda.
“Iya
deh itu tadi lagu curahan hati kalian waktu kalian berpisah dulu, tapi sekarang
kalian udah ketemu disini, di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Provinsi Jawa
Timur Indonesia Raya tercinta. Jadi, biarkan itu jadi kenangan, Alay sendiri
pernah ngomong ke aku, Next day pasti lebih baik. Dan sekarang…“ terocos June
tanpa ragu.
“Udah
udah udah, jangan ceramah aja kapan kita coba lagu berikutnya.” Potong Achi.
“Tapi
bener lagu tadi sangat terasa penjiwaanya, meskipun aku sering dengar lagu itu
tapi gak pernah terdengar sampai ke hati, lagu yang kalian bawakan tadi sangat
bagus.” Puji Rani yang matanya ikut berkaca kaca mendengar lagu yang baru saja
di mainkan teman - temannya.
June kemudian seperti sibuk sendiri mengaktifkan semua micropon yang ada. Dan ternyata ada 6 micropon lalu memberikan mereka satu persatu termasuk Alan yang tidak bisa menyanyi.
“Aku
tadi seperti mendengar suara merdu selain dari aku, Achi dan Sesil yang punya
micropon dalam kondisi on. Coba sekarang kita ulangi Reff lagu tadi bersama
seperti tadi, dengan vocal saja. Alay, tolong back musiknya ya.” Pinta June.
Semuanya
menyanyi dan tidak terdengar apa yang diinginkan June.
“Gini
deh Jun, lebih baik kita nyanyi dulu satu persatu agar tahu batas kemampuan
kita, dengan begitu kita bisa menempatkan posisi yang tepat.” Saran Siska ke
June.
“Maksudnya
apaan ?” Tanya June sambil menggaruk kepalanya.
“Achi
memiliki suara sangat bagus, sangat disayangkan jika dia mengisi intro musik
bukan vocal bait pertama lagu. Itu juga bukan berarti suara kamu tidak enak
Jun, karakter vocal mu panjang seiring dengan nafasmu yang panjang, hal itu
sangat besar manfaatnya sewaktu dalam keadaan lelah, kamu tetap bisa menyanyi
dengan baik tanpa menurunkan kualitas vocalmu. “ Jelas Siska panjang lebar.
“June
kan gak pernah kursus musik, jadi mana tahu hal dan aturan semacam itu.”
Komentar Achi ke June.
“Tetapi
kepekaan June pada nada sangat bagus. OK, kita mulai dari aku ya Jun !?” Siska
menawarkan diri lalu menyanyikan satu bait reff sebuah lagu klasik dengan nada
yang sulit tetapi masih terdengar sangat indah. “Gimana ?” Tanyanya setelah
beraksi vocal.
“Sekarang
giliranku ya.” Sesil pun menyusul dengan menyanyikan bait lagu klasik sederhana
tetapi membawakannya dengan bagus dan tertata rapi.
“Ini
aku ikut juga ya ?” Tanya Rani tidak percaya diri.
“Iya
gak apa – apa, gak usah malu.” Jawab Siska sambil senyum.
“Hmmm…aku
gak bisa nyanyi…hmm nyanyi apa ya..?” Diam beberapa saat lalu menyanyikan bait
Reff lagu Melly Goeslaw - Bunda
Kata
mereka diriku slalu dimanja
Kata
mereka diriku slalu ditimang
Ooohhh
bunda ada dan tiada dirimu kan selalu
Ada
di dalam hatiku
Ditengah lagu Achi mengikuti alunan nada nyanyian Rani dengan piano, meskipun mendengar suara Rani yang memang pas - pasan tetapi lagu itu adalah lagu sewaktu dia belajar bermain piano kelas 7 SMP dahulu. Karena lagu itu pernah di populerkan lagi oleh salah satu finalis Indonesian Idol tahun 2058. Setelah selesai sedikit bait itu kepercayaan diri Rani semakin habis, tetapi Achi terus memainkan pianonya, June yang sedikit lupa lirik lagu itu pun melanjutkan menyanyi diikuti yang lainnya. Rani akhirnya melanjutkan menyanyi setiap lirik yang dia ingat.
Setelah
lagu selesai mereka semua tersenyum bersama. Kemudian June berpindah posisi
menempatkan dirinya di kursi drum sambil memainkan beberapa gebukan drum.
“OK,
lagu berikutnya yang lebih rame ya ?” Kata June bersemangat.
Karena
seringnya bermain di rumah Alan sewaktu SMP dulu, June menjadi bisa memainkan
semua alat musik meskipun tidak begitu mahir. Tak heran June sering di ajak
orangtua Alan mengisi acara musik di Silver Cafe. Selain berbakat June juga
penuh percaya diri di atas panggung. Itu berbeda sekali dengan Alan yang demam
panggung dan tidak pernah mau membantu mengisi acara musik di Cafe orangtuanya
itu.
Hari
itu Siska mendominasi seisi studio. Achi yang biasanya menjadi titik fokus June
juga mengikuti dominasi Siska. Bahkan Alan yang memiliki studio tidak bisa
berbuat apa – apa. Selama di dalam studio juga, Achi selalu memasang wajah
juteknya. Karena dominasi Siska membuat Achi kehilangan kebebasannya seperti
waktu dia hanya bertiga dengan Alan dan June.
Minggu 16
Januari 2061
Alan dan June
melakukan kebiasaan serunya, yaitu ke water boom Selorejo. Kali ini mereka
tidak pergi berdua tetapi bertiga karena Rani ikut. Selain itu jarak rumah Rani
dengan Taman Wisata Selorejo juga hanya 300 meter. Alan dan June pergi ke rumah
Rani dahulu sebelum ke waterboom. Hingga mereka tahu bahwa seisi rumah Rani
dipenuhi pakaian berbagai bentuk. Hal itu tidaklah mengeherankan karena di
rumah Rani terdapat neon box besar bertuliskan “Two-R costum” yang menyewakan
jasa penyewaan kostum.
Alan yang
biasanya membawa sepeda balap buntut sekarang membawa BMX nya dan June masih dengan
Poligon 24 perseneling nya. Sedangkan Rani yang sudah bersiap di depan rumahnya
mengenakan lineskeat putih hitam yang terlihat sering dipakainya lengkap dengan
helm, pelindung siku dan pelindung lutut berwarna putih hitam juga. Lineskeat
adalah sepatu roda dengan 4 roda sejajar. Kebiasaan ini tidak pernah diikuti
Achi karena dia lebih memilih bermalas – malasan di rumah daripada berolah raga
seperti itu.
Setelah puas bermain air mereka munuju Pasar Wisata Selorejo untuk makan melewati Jembatan Selorejo. Jembatan yang sangat panjang dan besar untuk menghubungkan Jalan Pasar Ngantang dengan Pasar Wisata serta berlanjut ke Jalan Taman Wisata Selorejo.
Setelah puas bermain air mereka munuju Pasar Wisata Selorejo untuk makan melewati Jembatan Selorejo. Jembatan yang sangat panjang dan besar untuk menghubungkan Jalan Pasar Ngantang dengan Pasar Wisata serta berlanjut ke Jalan Taman Wisata Selorejo.
Setiap malam minggu dan hari Minggu sore di Pasar Wisata selalu ramai anak muda. Karena semua atraksi akrobatik sepeda, skeatboard, dan lineskeat berkumpul di Ngantang Skeater Arena yang sengaja disediakan Pemerintah Kecamatan sebagai pusat keramaian anak muda yang sehat dan bebas narkoba. Sementara sedikit ke barat terlihat berdiri kokoh Exotica Hotel Selorejo dengan 15 lantai berbentuk cekung. Setiap kamar hotel itu terdapat jendela kaca besar yang menghadap ke barat. Tentu saja tujuannya untuk melihat sunset. Bagian atap hotel adalah tempat favorit para turis asing.
Dengan menyeberangi jalan terusan Jembatan Selorejo kearah barat setelah Hotel adalah ke Kebun Jambu dengan area masuk yang diberi portal beserta satpam dan kamera CCTV di setiap sudutnya.
Setelah makan di Pasar Wisata mereka berencana meneruskan acara ke Kebun Jambu. Tetapi di tengah jalan Rani bertemu teman SMP nya.
“Ran, kok tumben malem minggu kemaren gak kesini. Itu teman barumu di sekolah ya !?” Sapa Angga salah satu teman Rani yang sedang menggendong papan skeatboard - nya.
“Iya kenalin.” memperkenalkan mereka satu persatu. ”Kemaren aku capek abis maen ma temen - temen nih.” Jawab Rani kemudian.
Dalam hati June memutuskan bahwa Rani ternyata bukan cewek baik - baik yang suka keluyuran malam hari. Karena salah satu orang yang dia kenal dan terlihat akrab itu berpenampilan nyentrik dengan rambut berdiri di tengah.
“Turun yuk !” Ajak Angga lalu meletakkan skeatboard - nya ke jalan dan menaikinya.
“Bentar ya aku nyapa teman - teman dulu di arena. ikut yuk !” Rani mengajak June dan Alan ke area Skeater Arena.
Alan dan June terbelalak sambil mengikuti Rani ke Arena. Sesampai di Arena, Alan dan June lebih terkejut lagi setelah semua orang yang ada di Arena mengenal Rani.
“Hooeee itu Rani, turun dong Ran, tunjukkan aksi cantikmu.” teriak salah satu orang di Arena.
Angga langsung meluncurkan papan skeatboard-nya disusul dengan Rani dengan lineskeat-nya. Merekapun duel aksi akrobatik di Arena sementara skeater lain yang sedang asyik di arena sejak tadi sedikit demi sedikit mengakhiri aksinya dan ikut menonton. Ternyata Rani adalah salah satu anggota di Ngantang Skeater Community atau NSC. Nama komunitas itu sendiri tertulis di rintangan tertinggi di Arena dengan cat bergaya modern grafity dengan dominasi warna biru dan kuning. Alan dan June sangat terhibur melihat aksi duel Rani dan Angga yang terlihat memang sering berlatih bersama. Meskipun ada sedikit kesan buruk terhadap Rani, tetapi aksi Rani membuatnya melupakan pikiran buruk itu.
“Kalian teman baru Rani ya, kok gak pernah kelihatan nongkrong disini ?” sapa tiba – tiba dari seseorang cowok ganteng berbadan besar dengan kaos putih bertuliskan NSC kecil di dada sebelah kiri sambil duduk di sepeda BMX merahnya.
“Eh, iya kita teman SMK nya.” Jawab June.
“Rani itu juara Skeater se - Malang Barat tingkat anak - anak tiga kali berturut - turut sewaktu dia masih di bangku SMP, hmmmmm dengan gaya ballet nya itu. Mungkin kalian kurang update berita di ngantang.com atau tidak menonton NgantangTV, hahahahaha…. Tahun ini Rani berumur 16 tahun, tentunya kalau ingin juara lagi harus di tingkat umum yang lebih berat persaingannya. Tetapi Rani masih tetap menjadi kebanggaan NSC ini. Tuh !?” Menunjukkan grafity berwarna putih dan pink di sebuah rintangan kecil bertuliskan dengan huruf besar “Kirani” kemudian dibawahnya tertulis kecil “Ballet Queen In The Air 2058-2060”. Setelah menjelaskan kemudian cowok itu ikut meluncur turun ke arena menambah cantik suasana akrobatik di dalam Arena sore itu.
Mendengar dan melihat pernyataan itu June menghapus seketika semua kesan buruk pada Rani. Alan dan June sungguh terkejut ternyata Rani yang ramah, polos dan lugu yang mereka kenal adalah seorang lineskeater professional atau sebutan untuk gabungan lineskeater, skeatboarder dan BMX akrobatik adalah skeater professional.
Pertunjukan Rani berakhir setelah hampir 15 menit di Arena, lalu Rani menghampiri June dan Alan yang sedari tadi menunggu dan melihat aksinya di tribun penonton.
“Maaf, kalian jadi lama menunggu disini, abis keasyikan di arena sih.” Sapa Rani sambil tersenyum dan menunjukkan raut wajah meminta maaf.
“Eh nggak apa apa kok, kalau kamu mau turun lagi silahkan, kita akan menonton disini, iya kan Jun !?” Jawab Alan.
“Iya bener, lanjutin aja. Aksi kamu sangat cantik di arena.” lanjut June.
“Katanya mau ke Kebun Jambu minum jus jambu disana, lagian biasanya aku main kesini malem minggu, aku jarang main disini kalau cuaca lagi panas terik kayak sekarang. Jadi, sekarang aku kehausan dah.” Jawab Rani sambil tersenyum.
“Ya udah deh kita ke Kebun Jambu sekarang.” Kata June.
Mereka kemudian menghabiskan waktu mengobrol dan bercanda sambil menikmati jus jambu di tempat duduk yang telah disediakan di dalam Kebun Jambu hingga sore hari menjelang dan sunset pun datang. Tak berapa lama tulisan raksasa “SELOREJO” di Bukit Selokurung mulai terlihat dan semakin memperindah suasana sore itu. Gemerlap lampu dari Gendong Castle Restaurant dari arah utara Kebun Jambu juga mulai terlihat. Restoran ini adalah restoran elit tiga lantai tempat para turis asing makan. Untuk menuju kesana menggunakan perahu yang di dayung oleh dua orang.
Hari Sabtu
berikutnya latihan band di rumah Alan tetap diadakan. Hanya saja jam 2 siang
latihan di bubarkan karena Rani harus istirahat agar malam harinya bisa latihan
di Skeater Arena. June hari Sabtu ini juga membantu orang tua Alan untuk
mengisi acara di Silver Café. Malam harinya Siska dan Sesil yang penasaran
dengan aksi Rani di Skeater Arena menonton latihan Rani ditemani dengan Alan
juga. Achi menonton aksi Rani di Skeater Arena hari Sabtu berikutnya bersama
June dan Alan.
Dari seringnya bergaul di Skeater Arena akhirnya Alan tahu bahwa ternyata Angga itu anak Desa Pandansari teman SD hingga SMP dengan Rani. Angga dulu juga yang mengajak Rani ikut dalam komunitas NSC. Angga adalah juara harapan tiga dalam kompetisi Skeater se – Malang Barat tingkat anak – anak tahun lalu. Sedangkan cowok ganteng berbadan besar dengan sepeda BMX yang menyapa Alan dan June adalah Hendra, cowok multitalenta di bidang Skeater Akrobatik karena bisa memainkan atraksi akrobat dengan lineskeat dan skeatboard selain ahli dalam memainkan aksi akrobatik sepeda BMX. Hendra berusia 28 tahun dan rela kuliyahnya di tinggalkan untuk memimpin dan melatih NSC Junior termasuk melatih Rani dan Angga, tetapi kemudian kuliyah lagi dan sudah semester akhir di sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Malang. (Bayu Eswe) (Animator : Wahyu Uwah) - ngantang.com
Dari seringnya bergaul di Skeater Arena akhirnya Alan tahu bahwa ternyata Angga itu anak Desa Pandansari teman SD hingga SMP dengan Rani. Angga dulu juga yang mengajak Rani ikut dalam komunitas NSC. Angga adalah juara harapan tiga dalam kompetisi Skeater se – Malang Barat tingkat anak – anak tahun lalu. Sedangkan cowok ganteng berbadan besar dengan sepeda BMX yang menyapa Alan dan June adalah Hendra, cowok multitalenta di bidang Skeater Akrobatik karena bisa memainkan atraksi akrobat dengan lineskeat dan skeatboard selain ahli dalam memainkan aksi akrobatik sepeda BMX. Hendra berusia 28 tahun dan rela kuliyahnya di tinggalkan untuk memimpin dan melatih NSC Junior termasuk melatih Rani dan Angga, tetapi kemudian kuliyah lagi dan sudah semester akhir di sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Malang. (Bayu Eswe) (Animator : Wahyu Uwah) - ngantang.com
0 komentar: