Selasa, 23 Oktober 2012

Pembagian Wilayah di Ngantang

Oleh Wong Ngantang - Selasa, Oktober 23, 2012 | 0 comments

Orang Ngantang sering memilah wilayahnya dengan sebutan Lor Konto dan Kidul Konto. Hal ini membuat beberapa orang di luar Ngantang bertanya - tanya tentang apa penyebab istilah itu beredar. Karena pada dasarnya kehidupan orang Ngantang Lor Konto dan Kidul Konto punya istilah bahasa dan budaya yang sedikit berbeda.

Penyebab utama pembagian wilayah itu tak lepas dari eksistensinya Kali Konto atau bahasa Indonesia - nya Sungai Konto. Sungai lumayan panjang dan besar ini bersumber dari dataran tinggi Kecamatan Pujon yaitu kecamatan yang berbatasan langsung dengan sebelah timur Kecamatan Ngantang. Kali Konto membentang panjang di sepanjang jalan raya mulai dari Pujon Mantung dan bermuara di Waduk Selorejo Ngantang.

Lor Konto adalah wilayah sebelah utara Kali Konto yang dimulai dari Dusun Kambal Desa Mulyorejo, Desa Sumberagung, Desa Kaumrejo, Desa Tulungrejo, Desa Waturejo hingga Desa Jombok yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Kasembon.

Jika orang Kidul Konto akan pergi ke Desa Kaumrejo, Desa Sumberagung atau ke Desa Tulungrejo mereka sering bilang akan pergi ke Ngantang. Istilah itu tentu muncul karena ketiga desa Lor Konto ini adalah desa terdekat dengan Pasar, Kantor Kecamatan Ngantang serta perkantoran penting lainnya. Padahal orang Kidul Konto sendiri adalah orang Ngantang tapi "lidah" pergi ke Ngantang sudah mendarah daging di benak mereka. Kebiasaan pengucapan ini juga berlaku untuk orang di Desa Jombok dan Desa Waturejo.

Kidul Konto adalah wilayah sebelah selatan Kali Konto sekaligus wilayah mayoritas Ngantang karena luas wilayahnya jauh lebih luas dari wilayah Lor Konto. Mulai dari Desa Purworejo, Desa Banjarejo, Desa Banturejo, Desa Pandansari, Desa Ngantru, Desa Sidodadi hingga Desa Pagersari yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Blitar. Semua kantor tempat wisata Waduk Selorejo berada di desa Banturejo atau yang biasa disebut orang Ngantang dengan nama "mBanu", termasuk pintu masuk menuju tempat wisatanya. Karena mBanu dan Ngantru adalah titik tengah dari 7 desa Kidul Konto, mBanu membuat pusat keramaian sendiri seperti toko yang buka hingga malam hari. Sedangkan Ngantru membuat event keramaian setiap tahun di desanya. Hal itu membuat kehidupan di Kidul Konto semakin mudah, jika memerlukan sesuatu tidak harus jauh-jauh pergi ke pasar Ngantang.

Mata pencaharian mayoritas penduduk Kidul Konto adalah petani dan peternak karena memiliki wilayah persawahan dan perkebunan yang luas. Wilayah Kidul Konto sendiri jauh dari jalan raya antar kota dan menyebabkan kecilnya ruang lingkup pergaulan orang tua disana. Lain halnya dengan Lor Konto yang wilayahnya di lewati langsung jalan raya antar kota Jombang, Kediri dan  Malang. Meskipun dilandasi dengan mata pencaharian yang sama, pada kenyataanya hal ini membuat pola dan gaya hidup yang berbeda, termasuk bahasa. Kidul Konto cenderung berbahasa ala "mBlitar" dan orang Lor Konto "Ngomong Boso Ngalam (baca : Malang)" yang sudah tercampur dengan istilah Ngantang pada umumnya. Dari sinilah munculnya Bahasa Khas Ngantang atau "Boso Ngantang" yang membuat berbeda dengan bahasa Kecamatan lain di seluruh Kabupaten Malang, serta Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang seperti Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri.

Jika kita telaah dan teliti, seluruh kecamatan di Pulau Jawa tidak ada yang memeliki perbedaan yang nyata di satu kecamatan. Hal ini mungkin hanya ada di Kecamatan Ngantang yang memiliki khas pemandangan sangat indah di sore hari di Pasar Wisata. Apakah anda sebagai warga Ngantang tahu dan bangga karena hal ini ?(Bayu Eswe-ngantang.com)

Related Post



0 komentar:

Blogger Template by Clairvo