Kamis, 25 Oktober 2012

Mengapa Istilah “ORA ILOK “ Diucapkan Warga Ngantang

Oleh Wong Ngantang - Kamis, Oktober 25, 2012 | 0 comments

Siapa yang tak kenal sebuah istilah ? Yup, semua orang pasti kenal dengan yang namanya istilah. Istilah merupakan sebutan untuk sesuatu hal yang memiliki banyak kandungan arti. Tapi jangan salah, istilah ini bisa membingungkan orang yang tak mengerti alasan istilah tersebut diucapakan. Istilah kata ini juga bisa menjadi simbol sebuah norma kesopanan dalam masyarakat tertentu.

Sebut saja Ngantang, daerah yang tak hanya terkenal dengan Waduk Selorejo-nya ini mempunyai segudang ragam istilah yang mengocak batin bila diucapkan. Ngantang terkenal dengan ragam istilah-istilahnya yang "nyeleneh" tetapi sebenarnya memiliki arti dan nilai estetika yang tinggi dalam istilah tersebut, tetapi banyak orang yang tak mengerti akan alasan diucapkannya istilah tersebut. Contoh saja istilah "Ora Ilok" sebuah istilah yang sering dikatakan para orang tua warga Ngantang.

Orang tua di Ngantang sering mengucap "Ora Ilok" atau yang sering kita kenal dengan istilah “Pamali”. Ora Ilok sendiri sebenarnya bersal dari istilah "Ora Elok" tetapi karena lidah Jawa warga Ngantang terbiasa mengucapkannya dengan “ Ora Ilok “ atau bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan "TIDAK INDAH". Jika dijabarkan istilah itu digunakan atau diucapkan untuk perilaku dan tingkah laku yang dianggap bertentangan sehingga tidak indah jika dipandang. Mereka tak tahu alasan kenapa gerak-gerik mereka dikatakan “Ora Ilok “. Ketika ditanya alasan pada orang tua mereka hanya diam dan jawaban tak logis yang didapat. Sebenarnya alasan diucapkannya istilah "Ora Elok" dapat dipikir secara logis.

Misalnya saja ada seorang remaja putri yang berdiri di tengah pintu itu dikatakan "Ora Elok" dengan alasan jika nanti ada laki-laki yang melamar akan kembali atau tidak jadi melamar, padahal bila dipikir secara logis, remaja putri yang berdiri ditengah pintu itu tidak boleh karena akan menghalangi orang yang akan masuk ke rumah dan tentunya tidak sedap dipandang serta tidak ada hubungannya dengan gagalnya laki-laki yang melamar. Tapi kebanyakan orang tua memberi alasan yang tak masuk akal tersebut. Ada lagi contoh perilaku yang di katakan "Ora Elok" seperti remaja putri yang dilarang mandi tengah malam jika masih memiliki kedua orang tua karena akan menyebabkan cepat meninggalnya orang tua tersebut, lalu ada lagi dilarang memotong kuku di malam hari dan banyak lagi contoh contoh yang lain. Sebenarnya alasan dikatakannya "Ora Elok" untuk perilaku di atas bisa dipikir secara logis. Istilah itupun sudah melekat bagi warga Ngantang mulai dari dulu sampai sekarang.

Nah, sekarang kita tahu bahwa sebenarnya istilah "Ora Elok" itu adalah simbol perkataan yang menandakan bahwa perilaku atau tingkah laku kita itu kurang sopan atau TIDAK INDAH untuk di pandang. Jadi istilah "Ora Elok" bagi warga Ngantang sendiri sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat, alasan-alasan yang selama ini kita tanyakan sebenarnya bisa juga bisa dipikir secara logis. Justru dengan istilah "Ora Elok" tersebut kita bisa memperbaiki perilaku dan perbuatan kita agar lebih sopan dan sedap di pandang. Inilah sepenggal ragam istilah yang dimiliki oleh Kecamatan Ngantang yang menjadikan ragam istilah tersebut menjadi sebuah kebaikan dalam bertingkah.(Suci Yanik-ngantang.com)

Related Post



0 komentar:

Blogger Template by Clairvo